Picture of Angga Dito Fauzi

Angga Dito Fauzi

Revolusi industri 4.0 yang lebih mengedepankan konsep otomatisasi dan komunikasi data telah memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan bermasyarakat, baik di kota maupun di desa. Hampir semua lapisan dan tingkatan masyarakat mau tidak mau akan merasakan dampak dari revolusi industri 4.0. Tingkatan masyarakat usia 15-18 tahun yang saat ini menjadi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga akan merasakan pengaruh dari revolusi industri 4.0. Tanpa adanya edukasi dan pengetahuan sejak dini tentang revolusi industri 4.0 maka siswa-siswi SMA/SMK tidak akan bisa beradaptasi dan bahkan berprestasi di era modern ini. Salah satu bentuk edukasi dini yang dapat diberikan untuk siswa-siwi SMA/SMK yaitu dengan memberikan pelatihan tentang pemrograman dasar sehingga siswa-siswi SMA/SMK akan memiliki softkill yang bisa digunakan untuk mejalani era revolusi industri 4.0.

Ilmu fisika memiliki kajian keilmian yang bervariasi, salah satunya adalah komputasi dan instrumentasi. Salah satu kajian ilmu dalam fisika komputasi dan instrumentasi adalah pemrograman dasar yang banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) ini, tim dosen Fisika UNAIR bermaksud untuk melakukan pendampingan sekaligus pelatihan pemrograman dasar terhadap siswa-siswi SMA/SMK di Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pemilihan daerah ini dikarenakan belum banyaknya mahasiswa UNAIR yang berasal dari daerah Trenggalek. Dengan memberikan pelatihan ini diharapakan akan banyak bibit unggul yang muncul dari daerah ini. Target luaran dari kegiatan pengmas ini adalah modul pelatihan pemrograman dasar dan artikel laporan kegiatan.

Melalui kegiatan pengmas ini, Departemen Fisika UNAIR memberikan workshop “Pengenalan Bahasa Pemrograman Komputer Pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) di SMAN 1 Kampak” yang diketuai oleh Dr. Khusnul Ain, S.T., M.Si. agar siswa SMA/SMK tidak gagap terhadap perkembangan teknologi komputasi.

Pengmas ini dihadiri sejumlah 30 peserta dari siswa SMAN 1 Kampak, SMAN 1 Karangan, dan SMAN 2 Karangan. Acara dimulai dengan pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Airlangga, sambutan ketua panitia, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Departemen Fisika, dan Kepala SMAN 1 Kampak, materi inti, workshop, dan penutup. Pada saat workshop, siswa belajar membuat program sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa pemrograman Octave. Suasana workshop menjadi lebih hidup karena siswa sangat antusias mencoba bahasa pemrograman Octave. Beberapa peserta terlibat diskusi secara langsung tentang bahasa pemrograman yang menantang dan mengasyikkan ini. 

Jajaran pimpinan SMAN 1 Kampak melalui Bahtiar Kholili, S.Pd., M.Pd. sebagai kepala sekolah menyampaikan terima kasih kepada tim pengmas UNAIR yang telah berbagi ilmu kepada siswa SMA dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus berjalan di masa-masa yang akan datang. Di akhir acara dilakukan sesi foto bersama dan ramah tamah. Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar dan sukses.