Pamekasan – Universitas Airlangga (UNAIR) terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan pendidikan vokasi melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Penguatan Jiwa Kewirausahaan Siswa SMK di Pamekasan Melalui Pelatihan Green Sintesis Nanopartikel Seng Oksida untuk Aplikasi Tabir Surya.” Kegiatan ini digelar di SMK Bina Husada Pamekasan, Kamis (1/8/2025), dengan melibatkan 30 siswa dan dua guru pembimbing sebagai peserta aktif.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Pelaksana, Jan Ady, S.Si., M.Si., bersama Kepala SMK Bina Husada, Zulmy S. Arifianto, S.Kep., Gr. Dalam sambutannya, Zulmy menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini. “Pelatihan ini sangat relevan untuk membentuk karakter inovatif dan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa, terutama dalam pengembangan sains terapan yang bernilai ekonomi,” ujarnya.

Menghadirkan para pakar Fisika Material dari UNAIR, pelatihan ini tidak hanya memberikan teori dasar mengenai nanopartikel dan green synthesis, tetapi juga menyajikan praktik langsung pembuatan tabir surya berbahan dasar seng oksida ramah lingkungan. Tim dosen yang terlibat antara lain Prof. Dr. Ir. Aminatun, M.Si., Dr. H. Siswanto, Drs., M.Si., Drs. Djony Izak R., M.Si., Drs. Adri Supardi, M.S., Dyah Hikmawati, S.Si., M.Si., serta Moh. Nurur Rochman, S.Si., M.T.

Dalam pemaparannya, Dr. Siswanto menekankan pentingnya membentuk pola pikir kewirausahaan sejak usia sekolah. “Generasi muda harus sadar terhadap potensi diri dan lingkungan sekitar untuk menciptakan peluang usaha yang berbasis inovasi,” katanya.

Salah satu nilai lebih dari kegiatan ini adalah keterlibatan mahasiswa dari kelompok riset Fisika Material UNAIR sebagai mentor. Mereka adalah Feyza Rizqia Ramadhani, Feby Lutfia, Fifit Sukmaning Ayu Irawati, dan Desvika Yunma, yang aktif membimbing peserta melalui pendekatan yang inspiratif dan komunikatif.

Siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga melakukan praktik langsung di laboratorium sekolah. Mereka diajarkan cara menyintesis nanopartikel dari bahan alami dan meraciknya menjadi produk tabir surya siap pakai yang bernilai komersial. Praktik ini sekaligus membuka wawasan siswa tentang potensi bisnis berbasis sains yang aplikatif.

“Ini adalah langkah awal kolaborasi pendidikan tinggi dengan sekolah vokasi yang kami harap akan terus berlanjut. Kami ingin siswa tidak hanya memahami sisi ilmiah, tetapi juga melihat peluang usaha dari inovasi teknologi sederhana seperti ini,” jelas Jan Ady.

Respon peserta pun sangat positif. Dari hasil evaluasi, mayoritas siswa menyatakan antusias dan tertarik pada materi yang disampaikan. Sesi diskusi berlangsung aktif dengan banyaknya ide dan pertanyaan yang menunjukkan minat terhadap pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

Melalui kegiatan ini, Program Studi Fisika UNAIR berharap dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan yang berakar pada sains dan teknologi, serta menjadikan kegiatan ini sebagai model pengabdian berbasis riset yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjembatani dunia pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, dan industri lokal secara lebih erat dan produktif.