Angga Dito Fauzi
Departemen Fisika UNAIR mengenalkan sebuah aplikasi dari ilmu fisika kepada siswa SMA di Kabupaten Trenggalek melalui topik penggunakan micro-controller untuk mengatur penggunaan air bersih dalam menunjang Sustainable and Development Goals keenam, yaitu tentang Clean Water and Sanitation.
Selama ini biasanya terlihat bahwa fisika menurut siswa SMA adalah kumpulan banyak rumus dan soal yang kurang membumi. Departemen Fisika UNAIR, khususnya bidang fisika instrumentasi, mengangkat satu topik pengabdian masyarakat (pengmas) yang lebih aplikatif, yaitu melalui “Pelatihan Pembuatan Media Wudhu Smart untuk Menghemat Penggunaan Air Bersih Bagi Siswa SMA Negeri 1 Kampak, Kabupaten Trenggalek”. Pengmas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampak pada tanggal 10 September 2022 dan diikuti oleh guru dan siswa di sekitar Kabupaten Trenggalek. Menurut Dr. Imam Sapuan, M.Si. selaku ketua pengmas dari bidang keahlian fisika instrumentasi, kegiatan tersebut bertujuan untuk menarik minat siswa SMA pada pelajaran fisika.
Persepsi siswa SMA terhadap ilmu fisika cenderung kurang baik karena dianggap sulit, banyak rumus, teoretis, abstrak dan kurang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari atau kurang aplikatif. Dari pelatihan ini, kita berharap siswa akan terbuka wawasannya bahwa ilmu fisika bisa diaplikasikan di semua bidang dan sangat menarik karena ilmu fisika adalah ilmu yang menjadi dasar untuk engineering dan bidang bidang lain. Pelatihan aplikasi ilmu fisika diambilkan dari permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi siswa SMA, tentu wawasan dan pengertian tentang permasalahan dalam kehidupan sehari hari sangat diperlukan. Untuk itu Departmenen Fisika Unair, melaksanakan pelatihan tersebut kepada para guru dan siswa di Kabupaten Trenggalek. Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Unair mengenalkan pembelajaran Physics is fun dalam pengmas 2022 di Trenggalek. Pelatihan ini lebih ditekankan pada pengembangan psikomotorik dan kreativitas dalam pengembangan teknologi oleh siswa. “Siswa harus memahami bahwa fisika merupakan dasar bagi pengembangan hampir semua teknologi dan siswa akan dapat melihat prospek lapangan pekerjaan yang menjanjikan,” menurut Dr. Imam Sapuan, M.Si Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu guru besar fisika UNAIR, Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si.
Ketua Departemen Fisika UNAIR, Herri Trilaksana, Ph.D., juga menekankan bahwa solusi atas permasalahan kehidupan khususnya yang mengarah kepada pengembangan dan penyelesaian permasalahan yang terkait dengan issue global seperti di dalam Sustainability Development Goals (SDGs) keenam, yaitu tentang Clean Water and Sanitation, sangat perlu untuk dipikirkan dan diantisipasi. Penggunaan air bersih secara baik dan hemat sangat membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan terkait SDGs nomor enam ini.
Tema media wudhu smart ini diangkat karena merupakan kegiatan rutin yang dilakukan umat Islam setiap hari, seorang muslim perlu melakukan kegiatan ini minimal lima kali dalam sehari. Karena wudu merupakan syarat syahnya sholat lima waktu. Dalam mencermati realitas yang ada dalam tata laksana wudhu ini, fenomena yang sering kita jumpai adalah bahwa kebutuhan konsumsi air untuk wudhu tidak sebanyak air yang mengalir dari kran Air. Banyak air bersih yang mengalir akan tetapi tidak kita gunakan, terbuang saat sesorang membasuh muka, membasuh rambut, hidung dan telinga, sementara air kran terus mengalir sehingga air bersih langsung masuk saluran pembuangan tanpa digunakan.
Dalam pelatihan ini siswa diajak untuk memahami situasi dan permasalahan yang ada dan membuat skema penyelesaian atas permasalahan ini. Berpikir kritis dan strategis adalah kemampuan utama bagi siswa, sehingga dapat menumbuhkan jiwa yang solutif serta menambah kepercayaan diri bagi mereka. Dalam topik pengabdian kepada masyarakat ini, siswa diajah untuk membuat media wudhu smart dimana prinsip kerjanya adalah dengan mengatur aliran air.
Air mengalir secara otomatis saat diperlukan untuk membasuh dan air berhenti mengalir saat tangan sedang membasuh bagian yang wajib dibasuh. Serta air akan berhenti mengalir saat selesai wudhu. Proses atau mekanisme buka dan tutup nya aliran air diatur melalui prinsip switching on dan off yang dapat difasilitasi dengan menggunakan perangkat micro controller yang dapat dipelajari oleh siswa SMA karena sumber sumber bacaan tentang hal ini sudah banyak tersedia di berbagai sumber internet. Kegiatan ini tentu juga merupakan aktivitas yang dapat membantu meningkatkan kemampuan literasi digital bagi generasi muda khususnya siswa di SMA Kampak di Kabupaten Trenggalek.
Dalam kesempatan yang sama, Franky Candra, S.T., M.T., salah satu dosen instrumentasi dan micro controller di departemen Fisika UNAIR juga menegaskan bahwa peningkatan kemampuan digital literacy ini menjadi hal yang sangat penting untuk dikenalkan dan ditingkatkan kepada para generasi muda karena perubahan dan kemajuan teknologi sejak bergulirnya revolusi industri 4.0, maka perubahan sistem secara digital akan menjadi lebih cepat. Dasar-dasar Micro Controller ini benar benar akan menjadi modal utama generasi muda untuk memahami dinamika teknologi ke depan yang harus mereka hadapi, agar dapat bersaing dalam persaingan di dunia teknologi mendatang.
Sebagai bentuk penguatan kerjasama antara departemen Fisika UNAIR dengan pihak SMA Negeri 1 Kampak dan kecamatan Kampak, di Kabupaten Trenggalek, kesepakatan atas kerjasama dengan SMA Negeri 1 Kampak sebagai mitra akan ditingkatkan ke dalam bentuk bentuk aktivitas yang lebih luas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek. Dengan demikian, kolaborasi dan kerjasama antara Departemen Fisika UNAIR dengan mitra kecamatan Kampak di Kabupaten Trenggalek akan terus berlangsung setiap tahun. Hal ini juga bertujuan untuk menguatkan kerjasama antara kedua sisi, baik kecamatan Kampak maupun Departemen Fisika UNAIR, demikian Herri Trilaksana, Ph.D. menyampaikan sebagai ketua Departemen Fisika UNAIR.