Kolaborasi Multidisipliner Warnai PIT FMB 2025 di Surabaya

Surabaya – Pertemuan Ilmiah Tahunan Fisika Medis dan Biofisika (PIT FMB) 2025 sukses digelar di Hotel Platinum Surabaya pada 7–9 Agustus 2025. Acara prestisius ini diselenggarakan oleh tim dari Universitas Airlangga yang diketuai oleh Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si, berkolaborasi dengan DPW AFISMI Jawa Timur di bawah kepemimpinan Arie Cintya, S.Si., M.Si.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Panitia, perwakilan dari Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI), Aliansi Fisikawan Medis Indonesia (AFISMI), Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM. Dalam sambutannya, Prof. Erwin menekankan pentingnya kontribusi fisika terapan dalam memperkuat ketahanan sektor kesehatan, terutama melalui inovasi perangkat medis berbasis radiasi yang aman dan efektif.

Mengusung tema “Transformasi Fisika Medis dan Biofisika Melalui Kolaborasi Multidisipliner Menuju Indonesia Sehat di Era Digital”, PIT FMB 2025 merespons pesatnya transformasi teknologi dalam layanan kesehatan. Perkembangan seperti kecerdasan buatan dalam pencitraan medis, pemodelan biologis, hingga pemanfaatan big data dalam diagnosis dan terapi, menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi para fisikawan medis untuk memperkuat perannya dalam sistem kesehatan nasional.

Rangkaian acara selama tiga hari mencakup diskusi mendalam dalam bidang radioterapi, radiodiagnostik, kedokteran nuklir, dan biofisika. Mulai dari sesi pleno bersama para pakar, presentasi hasil riset terkini, panel diskusi interaktif, hingga lokakarya praktis yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan peserta. Setiap sesi dirancang secara matang guna memastikan terjadinya transfer pengetahuan yang maksimal.

PIT FMB 2025 juga menghadirkan narasumber internasional, seperti Nathan C. Busse dan James Lee Cheow, Ph.D dari Rad-Aid Tech International, serta Assoc. Prof. Dr. Noramaliza Mohd Noor dari Universiti Putra Malaysia, yang turut memperkaya perspektif global dalam diskusi yang berlangsung.

Lebih dari sekadar forum ilmiah, kegiatan ini juga menjadi wadah strategis untuk membangun dan memperkuat jejaring antara institusi pendidikan, rumah sakit, lembaga penelitian, serta industri penyedia teknologi kesehatan. Peserta yang hadir berasal dari beragam latar belakang, mulai dari akademisi, tenaga medis, regulator, hingga mahasiswa. Momen ini dimanfaatkan dengan baik untuk menjalin kolaborasi lintas sektor yang diharapkan dapat mempercepat adopsi hasil riset ke dalam kebijakan dan praktik klinis.

Tak ketinggalan, pameran teknologi kesehatan turut memeriahkan PIT FMB 2025. Sejumlah perusahaan menampilkan inovasi terbaru dalam bidang pencitraan medis, sistem pemantauan dosis, hingga perangkat lunak penunjang keputusan klinis. Pameran ini menjadi ajang bagi peserta untuk mengenal lebih dekat perkembangan industri serta menjajaki potensi kerja sama dengan pelaku bisnis teknologi medis.

Menutup kegiatan pada 9 Agustus 2025, panitia berharap semangat kolaboratif dan inovatif yang tercipta selama acara ini dapat terus berlanjut. Universitas Airlangga, selaku tuan rumah, menyampaikan kebanggaannya atas suksesnya penyelenggaraan acara yang dinilai membawa kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu fisika medis dan biofisika di Indonesia.

Lebih dari sekadar wadah pertukaran gagasan, PIT FMB 2025 diharapkan mampu melahirkan langkah-langkah konkret yang mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan, memperkuat ekosistem riset nasional, serta memperluas dampak positif ke masyarakat luas.